Cerita ini untuk
kita renungkan untuk kita ambil
hikmahnya.Jelas cerita ini beralaskan dari pengamalan penulis.
“Cinta itu Keikhlasan”
Waktu itu si pemuda mendengar suara bel sekolah yang
nyaring itu,pertanda jam belajar selesai dan waktu pulang telah dipersilahkan
untuknya.tapi tidak untuknya,sebelum dia sekolah dirumahnya dia sudah rencana
kan usahanya untuk menarik perhatian seseorang saat itu sedang ia incar dan ia
dambakan dengan mengantarkan pujaannya pulang.
Pelahan dia buka saku nya dan langsung menarik
keluar handphone-nya sembari dia ketikkan pesan untuk sekedar menyapa dan
menanyakan jam pulang sang pujaan hatinya itu.telah terkirim pesan itu dan
muncullah pesan balasan dari pujaan hatinya itu,dia harus menunggu hamper 2jam
lamanya.Dia sedikit ragu dan bimbang karena waktu itu jam sudah menunjukan jam
13.30 dan bukan hanya itu, langit seperti nya tak mendukung sedikit mendung dan
gelap.setelah sejenak dia berpikir dia mulai ambil tindakan,segera dia pegang
temannya untuk tidak segera pulang dan relakan untuk temani nya
menunggu.langsung dia bawa temannya ke perpustakaan untuk sekdar membaca buku
yang sekiranya dapat hilangkan kejenuhan.
Sudah sekian lama ia menunggu sang pujaannya tapi
tak kunjung keluar,dengan bermodalkan kesabaran yang ia punya,dia sanggup
menahan laparnya dan terus membaca buku yang ia pegang.Suara kocehan yang keras
keluar dari temannya untuk minta pulang,tapi ia masih tak mengijinkan temannya
untuk pulang dan untuk terus temani nya.sampainya jam menunjukan pukul 15.00 dan langit pun semakin
gelap.datanglah seseorang yang sangat ia dambakan.
Ia langsung menghampiri sang pujaannya,dan langsung
menarik motornya dan langsung naik sembari meminta sang pujaannya naik
juga.telihat temannya duah pulang dari tadi dan ia sudah bebas dengan
pujaannya.diperjalanan hanya bincangan dan obrolan yang mereka lakukan,sambil
ia mempercepat jalannya.
Tak lama sekitar 20 menit ia sampai di tujuannya,perlahan
pujaannya itu turun dari motornya dan sambil senyum mengatakan treima kasih
kepadanya.sebentar hatinya pun senang seperti telah antarkan pulang sang
ratu.tapi sedikit kesal terlihat dari mukanya karena sang pujaannya tak beri tau
kan rumahnya hanya berhenti di samping jalan dan itu msaih jauh dari rumahnya.
Dengan perasaan yang bercampur antara senang dan
kesal,ia tancap gas dengan sekencang mungkin karena juga tak ingin
kehujanan.diperjalanan ia terus memikirkan dan sesaat air hujan menerpa
badannya yang tak lama badannya menjadi basah kuyup,sejenak ia berhenti didepan
rumah orang untuk meneduhkan motornya dan terlihat di sebelah rumah itu ada
rumah makan.langsung saja ia masuk dan memesan semangkuk mie unuk mengisi
perutnya yang kosong itu.
Dia sempat berpikir untuk apa ia mengantarkan
pujaannya,sedangkan dari awal dia sedikit ragu-ragu untuk itu.muncullah di
benaknya kekesalan dan penyeselan karena dia telah berkorban waktu,tenaga atau
bahkan perutnya sendiri hanya untuk
pujaannya sedangkan respon dari pujaannya itu tak sebaik yang ia inginkan.
Sempat ia benci pada sang pujaannya,dan tak mau
mengantarkannya lagi untuk kesekian kalinya.tapi sekarang ia ia sudah mantapkan
hatinya untuk pujaan hatinya..
Bisa kita ambil kesimpulan bahwa setiap apa yang
kita lakukan untuk orang yang kita cintai itu harus dengan penuh
kesabaran,pengorbanan dan yang paling penting adalah keikhlasan.buat apa kita
mencintai kalau tidak beralaskan keikhlasan.karena tak ada keikhlasan yang
tidak akan berbuah manis..
Wassalam…. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar